Ranu Kumbolo: 6 Mitos Di Jalur Pendakian Semeru

Ranu Kumbolo

RekomendasiWisata.com – Kalau ngomongin destinasi wisata di Jawa Timur memang nggak ada habisnya. Nah, kali ini kita akan menelusuri keindahan Ranu Kumbolo yang berada di wilayah gunung Semeru. Sebuah danau yang berada di jalur pendakian gunung semeru ini menyimpan banyak sekali pesona hingga mitos-mitos yang dipercaya oleh masyarakat. Dan kali ini, Rekomendasi Wisata akan mengajakmu sejenak untuk mengenal potensi wisata yang ada di danau ini beserta mitos-mitos dan asal usul ranu kumbolo.

Lokasi Ranu Kumbolo

Pesona ranu kumbolo

Ranu kumbolo adalah sebuah danau yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger, dimana danau ini merupakan rute termudah dari Ranu Pani untuk melakukan pendakian ke puncak Semeru. Ranu sendiri berarti “Danau” atau “Telaga” di dalam bahasa Indonesia.

Lokasi danau ini berada di ketinggian 2.390 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 15 hektare dan merupakan dana terbesar yang ada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger.

Sejarah Terbentuknya Ranu Kumbolo

Berdasarkan informasi yang ditulis oleh Badan Geologi Kementrian ESDM, Danau ini terbentuk dari kawah masif Gunung Jambangan yang telah memadat dan terisi air, menciptakan hamparan air tawar yang luas dan jernih. Keindahan alamnya yang memukau menjadikannya tujuan wisata yang populer bagi para pendaki dan pecinta alam.

Terdapat berbagai habitat yang hidup di Danau ini. Danau ini juga menjadi tempat persinggahan bagi burung belibis yang bermigrasi, menambah pesona alamnya yang unik dan istimewa.

Aturan Bagi Para Pendaki

Sebagai danau yang berada di jalur pendakian ke puncak dengan pemandangan alam yang sangat indah, menjadikan danau ini sebagai tempat istirahat bagi para pendaki yang ingin menuju puncak semeru. Hal tersebut dikarenakan selain lokasinya yang cukup luas, pemandangan alam di Ranu Kumbolo begitu sangat memukau, dengan hamparan air jernih yang dikelilingi pegunungan hijau. Keindahannya semakin sempurna saat matahari terbit dan terbenam, ditambah dengan kabut tipis yang menyelimuti danau, akan menciptakan suasana magis yang tak terlupakan.

Selain sebagai tempat peristirahatan, Ranu Kumbolo juga menjadi sumber air bersih yang vital bagi para pendaki. Pendaki diwajibkan untuk menjaga kelestarian dan kebersihan area danau, dengan memperhatikan batas wilayah yang diperbolehkan untuk mendirikan tenda. Selain itu, terdapat larangan untuk berenang, mandi, mencuci, dan buang air di area perairan Ranu Kumbolo. Dengan menjaga kelestariannya, Ranu Kumbolo dapat terus menjadi oase bagi para pendaki dalam pendakian mereka menuju puncak Mahameru.

Mitos Yang Banyak Dipercaya Pendaki

Berikut ini adalah beberapa mitos yang banyak dipercaya oleh para pendaki.

Air Danau Yang terkenal Sakral

Bagi masyarakat setempat percaya bahwa Ranu Kumbolo bukan hanya sekedar danau, tetapi juga wadah air suci yang dihormati. Sejak ratusan tahun silam, air danau ini telah menjadi bagian penting dalam ritual dan kepercayaan masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, terdapat beberapa aturan di Danau yang harus dipatuhi oleh para pendaki yang singgah di danau ini. Aturan-aturan tersebut diantara adalah dilarang mandi, mencuci, dan buang air di area danau. Pendaki juga dilarang untuk berenang di danau, selain karena air danau tersebut di anggap suci oleh warga lokal, suhu air danau juga sangat dingin dengan kedalaman danau mencapai 28 meter.

Walaupun benar atau tidaknya mitos tersebut, para pendaki diharuskan untuk mematuhi aturan tersebut. Oleh sebab itu, segala aktifitas diharusnya dilakukan dengan jarak minimal 10 meter dari bibir danau. Sebagai alternatif bagi pendaki yang ingin mandi atau sekedar buang air, silahkan menggunakan toilet umum yang sudah disediakan.

Tanjakan Cinta Ranu Kumbolo

tanjakan cinta ranu kumbolo

Terdapat sebuah tanjangan dikawasan danau ini yang sangat terkenal dikalangan para pendaki, nama adalah tanjakan cinta yang berada di sebelah barat danau dan merupakan jalur pendakian ke puncak.

Banyak yang percaya jika berhasil melewati tanjakan ini tanpa menoleh kebelakang sembari memikirkan kekasih, maka akhir kisa cintanya akan bahagia. Tapi sebaliknya, jika tidak berhasil melewati tanjakan ini tanpa menoleh ke belakang, maka akhir kisah cintanya akan menjadi pilu.

Ikan Penjaga Danau

Terdapat habitat ikan emas di danau ini, dan warga lokal percaya bahwa ikan-ikan mas yang hidup di danau ini adalah penjaga danau. Ikan-ikan tersebut di percaya adalah jelamaan dari seorang dewi yang ditugaskan untuk menjaga danau.

Oleh sebab itu terdapat larangan untuk memancing atau menangkap ikan mas yang ada di danau.

Sosok Wanita Berkebaya Kuning

Warga lokal juga percaya bahwa selain berwujud ikan yang tinggal di danau, penjaga ranu kumbolo diasosiasikan dengan wujud seorang wanita. Beberapa informasi mengatakan sosok wanita ini terkadang muncul menggunakan kebawa warna kuning. Disetiap kemunculannya, selalu diawali dengan munculnya asap putih yang mengepul di permukaan danau setiap bulan purnama.

Puncak Abadi Bagi Para Dewa

Ketika dirasa cukup beristirahat di Ranu Kumbolo, pendaki akan melanjutkan pendakian menuju puncak semeru. Puncak semeru ini merupakan puncak tertinggi yang ada di pulau jawa, bahkan lebih tinggi dari puncak gunung slamet, gunung sumbing, Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Sindoro.

Karena ketinggiannya inilah banyak yang percaya bahwa puncak mahameru ini merupakan puncak abadi para dewa yang dapat menghubungkan manusia dengan khayangan.

Jadi tidak heran jika disini banyak sekali ditemui sesajen, karena banyak masyarakat Jawa ataupun Bali yang percaya bahwa tempat ini sebagai puncak tempat tinggal para dewa.

Sebagai Paku Dari Pulau Jawa

Umumnya masyarakat Jawa percaya bahwa dulunya pulau Jawa mengambang dan terombang-ambing di tengah lautan, seperti yang tertulis di kitab kuno Tantu Pagelaran pada abad ke 15. Untuk mengatasi hal tersebut, maka para dewa memindahkan gunung Meru yang ada di India ke pulau Jawa, tujuannya sebagai paku pulau jawa agar tidak terombang-ambing lagi.

Lokasi awal gunung ini berada di sisi sebelah barat pulau jawa. Tetapi karena akhirnya membuat pulau jawa tidak seimbang, akhirnya gunu tersebut di bagi menjadi dua dan setengahnya diletakkan di sisi timur pulau jawa. Gunung yang berada di sisi barat dikenal dengan nama gunung Penanggungan, sedangkan gunung yang berada di sisi sebelah timur dikenal dengan nama gunung Semeru.

Akhir Kata

Itulah keindahan pesona alam dan juga mitos yang ada di ranu kumbolo yang sampai saat ini dipercaya. terkait apakah mitos-mitos tersebut benar atau tidak, tergantung dari masing-masing orang saja. Yang pasti sampai saat ini belum ada pembuktian secara ilmiah yang bisa menjelaskan mitos-mitos tersebut.

Kalau kamu kira-kira percaya atau nggak sobat traveller?

Tapi terlepas dari benar aatau tidaknya mitos tersebut, aturan-aturan yang berlaku di danau ini dapat menjaga kelestarian dan kebersihan Ranu Kumbolo. Jangan lupa ya membagikan ulasan ini kepada teman ataupun keluarga, dan sampai jumpa pada ulasan wisata lainnya yang tentunya tidak kalah menarik.

Sumber: Wikipedia

 

About Siswanto

Selamat datang di Rekomendasi Wisata, gudangnya informasi seputar destinasi wisata, wisata kuliner, tips liburan dan juga masih banyak informasi seputar wisata yang bisa dibaca di sini

View all posts by Siswanto →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *