Mandi di Surga? Yuk, Eksplorasi Curug 7 Bidadari yang Menawan

curug 7 bidadari semarang

RekomendasiWisata.com – Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya berupa air terjun yang mempesona. Dan pada ulasan kali ini, Rekomendasi Wisata akan mengajak kamu untuk mengeksplorasi keindahan curug 7 bidadari atau air terjun 7 bidadari yang begitu menawan. Berbagai informasi terkait curug ini seperti lokasi, pesona yang ditawarkan, harga tiket masuk akan diulas lengkap di sini. Jadi, baca sampai akhir ya.

Lokasi Curug 7 Bidadari

Curug 7 bidadari atau air terjun 7 Bidadari berada di kawasan dusun Ungaran, tepatnya di desa Keseneng, Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Alasan tempat ini di namakan 7 Bidadari dikarenakan air terjun ini terdiri dari 3 tingkat dan terdapat 7 air terjun dengan ukuran yang berbeda.

Membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat kota semarang menggunakan kendaraan untuk menuju ke lokasi curug yang dikelola oleh masyarakat ini. Dari pusat kota Semarang, kamu bisa memulai perjalanan menuju pasar Sumowono, sampai menemukan barak tentang yang sampai saat ini masih digunakan oleh Angkatan Darat dari Kodam IV Diponegoro.

Setelah melewati barak tentara, kamu akan bertemu dengan jalan masuk menuju ke lokasi air terjun. Lokasi jalan masuk yang menuju desa Keseneng, Sumowono ada di sebelah kiri sebelum lapangan yang biasanya digunakan untuk kegiatan berkemah.

Pesona Alam Air Terjun 7 Bidadari Yang Menawan

pesona curug 7 bidadari

Jangan pernah berfikir bisa bertemu dengan 7 bidadari ketika berkunjung ke curug ini. Meskipun namanya adalah 7 bidadari, tetapi tidak terdapat 7 bidadari yang sedang mandi di curug ini. Meskipun demikian, tanpa adanya 7 bidadari, curug ini tetap akan mempesona dengan segala keindahannya.

Curug 7 Bidadari menawarkan panorama alam yang mempesona. Sejak pertama kali menjejakkan kaki di kawasan ini, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan, memanjakan mata dan menenangkan jiwa.

Air terjun ini terdiri dari 7 tingkat yang membentuk pemandangan yang luar biasa, bagaikan lukisan alam yang tiada duanya. Aliran air yang jernih yang jatuh dari puncak air terjun, menciptakan kesan seolah-olah tujuh bidadari turun dari kahyangan untuk mandi di kolam alami yang terletak dibawah aliran air terjun.

Curug 7 Bidadari memiliki 3 tingkatan pada air terjun utama dengan ketinggian mencapai sekitar 14 meter. Setiap tingkatan dipisahkan oleh jarak 6 sampai 7 meter, dan di bawahnya terdapat kolam alami dengan air yang begitu jernih. Pengunjung dapat merasakan sensasi kesegaran air yang mengalir deras sambil menikmati momen berenang yang menyenangkan di kolam-kolam tersebut.

Setiap tingkatan air terjun memiliki karakteristiknya sendiri. Suara gemuruh air yang deras berpadu dengan kicauan burung yang merdu, menciptakan simponi alam yang menenangkan jiwa. Pepohonan rindang yang menyelimuti kawasan ini, menghadirkan nuansa alami dan damai yang sempurna untuk melepas penat dan menyatu dengan alam.

Curug 7 Bidadari menawarkan keindahan alam yang luar biasa, menjadikan curug ini sebagai destinasi wisata yang cocok bagi para pecinta alam, petualang, dan keluarga. Keindahan alamnya yang masih asri dan suasana yang tenang menjadikannya tempat yang ideal untuk relaksasi dan bersantai.

Legenda 7 Bidadari Turun Dari Surga

Dibalik keindahannya, Curug ini memiliki kisah asal usul yang menarik. Oleh warga lokal, tempat ini diyakini memiliki sejarah yang penuh dengan kepercayaan dan mitos. Mereka percaya bahwa tempat ini dulunya adalah tempat bertemunya 7 bidadari dari surga untuk memberikan keberuntungan kepada seluruh warga desa.

Warga beranggapan adanya 3 tingkat dan 7 air terjun merupakan representasi dari 7 bidadari tersebut. Kepercayaan ini membuat tempat ini memiliki nuansa magis tersendiri, menjadikan curug ini bukan hanya sebagai objek wisata alam, melainkan juga sebagai objek wisata yang kental akan nilai spiritual dan budaya.

Awal mula objek wisata ini ditemukan pada sekitar tahun 2010. Sejak saat itulah dimulai pembangunan di curug ini untuk dijadikan objek wisata dengan swadaya dari masyarakat, dan dibantu oleg wakil bupati pada saat itu. Dan sampai saat ini, curug 7 bidadri tidak pernah sepi dari pengunjung.

Aktifitas yang Bisa Dilakukan

fasilitas curug 7 bidadari

Bagi para pencinta petualangan, Curug 7 Bidadari menawarkan sebuah tantangan yang menggiurkan. Terletak di kawasan yang masih asri, air terjun ini menghadirkan sebuah petualangan trekking yang menantang melalui hutan lebat dan menyeberangi sungai kecil.

Perjalanan menuju Curug 7 Bidadari memang membutuhkan stamina dan semangat juang yang tinggi. Namun, rasa lelah akan terbayar lunas ketika keindahan alam yang memukau menyambut di ujung perjalanan. Keindahan panorama alam yang masih alami, dihiasi oleh air terjun yang menawan, akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Harga Tiket Masuk Curug 7 Bidadari

Harga tiket untuk masuk ke kawasan curug ini terbilang cukup murah. Pengunjung akan dikenakan tarif tiket masuk sebesar Rp 3.000 untuk hari biasa dan Rp 4.000 untuk hari minggu atau hari libur. Harga tiket masuk tersebut belum termasuk biaya parkir. Untuk parkir, pengunjung akan di kenakan tarif sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Fasilitas yang disediakan juga terbilang cukup lengkap dan terawat, cukup untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Mulai dari Mushola, tempat istirahat atau gazebo, camping ground, outbond, area parkir yang luas dan toilet umum.

Akhir Kata

Panorama alam yang ditawarkan oleh curug 7 bidadari, membuatnya menjadi menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang menjanjikan. Suasana alam yang masih asri, suara gemericik air yang jatuh dari puncak curug akan menambah simponi alam yang kita rasanya.

Jangan lupa untuk membagikan ulasan ini kepada kawan ataupun keluarga, dan sampai jumpa pada rekomendasi wisata berikutnya yang tidak kalah seru ya.

Sumber: jatengprov.go.id

About Siswanto

Selamat datang di Rekomendasi Wisata, gudangnya informasi seputar destinasi wisata, wisata kuliner, tips liburan dan juga masih banyak informasi seputar wisata yang bisa dibaca di sini

View all posts by Siswanto →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *